Powered By Blogger

Rabu, 28 Desember 2011

Seminar Entrepreneurship

"Tujuh Kunci Rahasia Kaya dan Sukses"
Bersama : Valentino Dinsi (Master of Entrepreneur)
Sabtu, 14 Januari 2012
Gedung BPPT 2 R, Komisi Utama
Jl. MH Thamrin, Jakarta Pusat
09.00 - 15.30
Investasi : Rp 100 ribu/org, Rp 170 ribu/2 org
Included 1x snack, 1x lunch dan seminar kit
Transfer ke BCA no. 724-005.4178 KCP Percetakan Negara an. Junita
Fax bukti transfer ke : 021-856-1273 (cantumkan nama dan no HP)

Sabtu, 10 Desember 2011

Do I work???

Do I work? Yes, I am a Mom! That makes me an alarm clock, cook, maid, fashion advisor, waitress, teacher, nurse, handyman, security officer, photographer, counselor, a life long student, an even planner, a personal assistant and a comforter. I don’t get holiday, sick pay or day’s off. I work through the day and night. I am on call every hour for the rest of my life.
IMAN dibentuk bukan saat dalam kenyamanan tapi dalam sebuah ujian.

HARAPAN dibentuk bukan saat berada dalam suatu kepastian tapi dalam suatu keraguan dan ketakutan.

CINTA dibentuk bukan saat kita ada di tempat yang penuh perhatian tetapi di tempat dimana ada penolakan.

Nilai sebuah pemberian, bukan saat dalam kelapangan, tapi saat dalam kesempitan kita berbesar hati untuk berbagi. Iman, harapan,cinta, dan sikap memberi adalah saudara kandung yg harus kita pelihara.
Fokus dengan yang dimiliki orang lain akan mendatangkan sikap iri, tapi fokus dan mengoptimalkan potensi diri dan yang telah dimiliki akan menimbulkan rasa syukur. Sesungguhnya rasa syukur adalah modal dasar untuk memiliki sesuatu yang lebih. (copas)

Kamis, 01 Desember 2011

Gelas Yang (Tidak) Terisi Penuh

Cerita ini saya adopsi dari sepasang suami istri yang saya kenal baik keduanya ketika mereka masih hidup, keduanya kini sudah tidak ada dan dimakamkan di satu liang lahat di pemakaman umum Karet  - meskipun meninggalnya tidak bersamaan. Semasa hidup keduanya adalah direktur di perusahaan-perusahaan tempat kerjanya masing-masing. Ketika sang istri mengundurkan diri dari jabatannya yang bergengsi, saat itu saya sedang mendapat amanah sebagai komisaris di perusahaan tersebut – jadi saya yang mendapat tugas untuk mempelajari alasan pengunduran dirinya.  Tugas saya juga meyakinkan dia untuk stay, kecuali bila alasan yang dia sampaikan sangat bisa diterima.
Rupanya si ibu ini bener-bener menyiapkan argumentasinya yang tidak terbantahkan sebelum bertemu dengan saya. Waktu itu saya dari induk perusahaan yang berkantor di tempat lain, maka saya ngalahi yang berkunjung ke si ibu karena saya yang mempunyai misi untuk mem-persuade dia untuk bertahan.
Ketika saya masuk di ruang kerjanya dan mulai membahas betapa pentingnya posisi dia saat itu, betapa perusahaan membutuhkannya dlsb. dia mengiyakan semua yang saya sampaikan. Namun setelah saya selesai berbicara dan saya pikir dia sudah setuju untuk bertahan, dia bicara begini kepada saya : “Apakah pak Iqbal punya waktu banyak untuk mendengarkan cerita saya ?” , saya jawab “tentu, saya punya waktu sepanjang hari-pun bila itu diperlukan ibu untuk menyampaikan seluruh uneg-uneg-nya ke saya”.  Tadinya saya berpikir dia mengundurkan diri karena alasan-alasan yang terkait dengan kondisi kerja, gaji atau sejenisnya.
Kemudian dia mulai cerita dengan mengambil gelas kosong yang ada dibelakang mejanya dan tiga bola golf (dia memang pemain golf kawakan sejak belia). Kemudian ditaruhnya tiga bola golf ini di gelas hingga memenuhi gelas bahkan hampir tidak muat. Kemudian berkata : “maaf pak Iqbal, apakah gelas saya sudah penuh” , saya pikir saya sedang diajak tebak-tebakan – tapi oke-lah toh saya yang lagi butuh dia saat itu, saya jawab “kayaknya penuh bu, bahkan nyaris tidak muat”.
Kemudian dia mengambil kotak kecil yang berisi paper clip, dimasukan paper clip-paper clip tersebut ke celah-celah bola golf sampai semua celah terisi. Kemudian dia bertanya lagi ke saya, “sekarang sudah penuh ya pak Iqbal ?”. Saya jawab pendek karena saya mulai kurang sabar : “iya, nampaknya begitu bu”.
Eh dia belum berhenti, dia ambilnya gelas air putih yang ada di meja kerjanya, terus dituangkan kedalam gelas yang sudah berisi bola golf dan paper clip tadi, ternyata masih cukup ruangan untuk mengisi air. Sebelum dia bertanya lagi apakah gelas sudah penuh, saya memberi isyarat yang sangat polite dengan menoleh ke jam tangan saya. Rupanya dia langsung memahami bahwa saya sebenarnya tidak punya waktu banyak, jadi dia tidak melanjutkan ke exercise berikutnya.
Dia langsung menjelaskan makna dari yang dia lakukan dengan bola golf, paper clip dan air tadi.
“Adapun tiga bola golf tadi, itu adalah suami dan dua anak laki-laki saya. Merekalah yang paling penting untuk mengisi hidup saya (yang seperti gelas tadi). Bila masih ada rongga, maka baru bisa diisi dengan hal-hal lain yang berarti seperti pertemanan, persaudaraan dlsb – yang diwakili oleh paper clip- paper clip. Sedangkan pekerjaan adalah hal terakhir yang diwakili oleh air putih tadi .”
Jadi, kata dia melanjutkan : “ Air tadi hanya dimasukkan secukupnya, tidak boleh membuat paper clip atau bahkan bola golf keluar dari gelas. Pekerjaan atau karir saya, tidak boleh mengalahkan pertemanan, persaudaraan dan apalagi keluarga saya”.
Saya langsung paham karena saat itu saya tahu suaminya sedang sakit keras yang kemudian meninggal dunia tidak lama kemudian, sang istri juga menderita penyakit yang serupa dan meninggal beberapa bulan setelah suaminya. Menjelang akhir hayatnya saya sempat hadir membacakan surat Yasin sampai selesai, juga ikut mengantarnya sampai ke peristirahatan terakhirnya di Karet. Dia telah mengenalkan ke saya prioritas antara keluarga, persahabatan dan pekerjaan. Pekerjaan tidak boleh mengalahkan persahabatan apalagi keluarga !. 
Wa Allahu A’lam.


Sabtu, 26 November 2011

Selamat Tahun Baru 1433 Hijriah

Doa Tahun Baru :
Ya Allah, Engkaulah yang Kekal Abadi, yang Qadim, yang Awal dan ke atas kelebihanMu yang besar dan kemurahanMu yang melimpah dan ini adalah tahun baru yang telah datang di hadapan kami. Kami mohon pemeliharaanMu di sepanjang tahun ini dari syaithan dan pembantu-pembantunya dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak kepada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan kami kepadaMu, wahai Dzat Yang Maha Agung dan Mulia. Aamiin. 

Rabu, 26 Oktober 2011

Syukuri Setiap Sisi Positif Anak

Seorang ibu yang pernah hadir di pelatihan saya bercerita :

"Bunda, kemarin waktu kami membuat list 'kelebihan dan kekurangan anak', saya merasa heran, kok mudah mendaftar kekurangan anak, dan sulit mendaftar kelebihan anak. Akibatnya daftar kelebihan anak saya lebih pendek daripada daftar kekurangannya. Lalu saya menceritakan kejadian ini pada suami saya. Tanpa sengaja esoknya kami membaca QS Abasa. Ketika sampai di ayat 17, yang artinya 'celakalah orang-orang yang kufur', suami saya langsung bilang gini : benar juga, orang yang kufur pastilah celaka. Salah satu bentuk kufur, kan kufur nikmat. Nah, sering sekali kita mensyukuri nikmat Allah. Kita lebih mudah menangkap hal-hal negatif pada anak dan kufur (ingkar) hal-hal positif dalam diri anak. Karena kita kufur maka kita pun celaka, tersiksa, kecewa dan marah-marah terus; karena yang dilihat oleh mata kita hanya yang menjengkelkan dan kita abaikan kebaikan-kebaikan yang dilakukan anak."

Ibu terima kasih sudah berbagi renungan yang berharga ini.

Minggu, 23 Oktober 2011

Tips Inner Beauty

1. Menjaga ketaatan kepada Allah swt
2. Senantiasa ikhlas
3. Sabar
4. Positive thinking
5. ......
yang selanjutnya lupa, karena ngga tercatat, saking asiknya menyimak (^_^)
seminar kecantikan, 15 Okt 2010

Kamis, 13 Oktober 2011

Dari mana datangnya keyakinan?

Keyakinan datang dari pengalaman kita, dari apa yang kita baca, apa yang kita dengar, apa yang kita rasakan. Baik secara sadar maupun tidak sadar, keyakinan itu lalu melandasi cara kita berfikir, berbicara dan bertindak di masa sekarang serta di masa depan. dan sering kali apa yang kita yakini menjadi kenyataan bagi kita.
BELIEF(keyakinan) bisa membuat orang sakit, bisa membuat orang miskin, bisa membuat orang kaya, bisa membuat orang sukses atau gagal bahkan bisa membuat orang mati..
Ada sebuah kisah. Suatu saat di Amerika ada seseorang yang terkurung dalam sebuah kamar pendingin penyimpan daging dan sayuran. Ia begitu paniknya karena suhu kamar pendingin itu bisa 15 derajat di bawah nol. Karena kepanikannya perlahan-lahan ia pun lemas dan tak lama kemudian mati dalam keadaan membeku.
Keesokan harinya seseorang menemukannya dalam keadaan mati membeku. Menariknya, ternyata rumah tersebut telah berbulan-bulan tidak dialiri listrik. Mengapa ia mati membeku? Karena otaknya memerintahkannya untuk membeku. Keyakinannya akan suhu yang dingin hingga menyebabkannya mati dalam keadaan membeku.
Kisah lainnya adalah seorang wanita berkebangsaan Inggris pengikut Dalai Lama yang secara berkala menyeberangi pegunungan Himalaya dengan pakaian dan perbekalan seadanya ditemani pembantunya seorang anak yang berusia belasan tahun. Padahal pendaki gunung profesional tak akan berani melakukannya tanpa perlengkapan super lengkap.
Dengan hanya menggunakan mantel bulu dan sepatu dari kulit rusa mereka berdua menyeberangi kejamnya gunung Himalaya bersuhu minus dibawah nol.
Ketika rasa dingin menyergap mereka, mereka berdua duduk bersila melakukan meditasi. Mereka membayangkan hawa panas mengalir dalam tubuh mereka, dan sekejap saja tubuh mereka menjadi hangat. Keyakinan atau belief system mereka telah menyelamatkan mereka dari kejamnya Himalaya.
(Dari buku Kisah Abdurrahman bin Auf seperti yang ditulis Valentino Dinsi)

Senin, 10 Oktober 2011

Optimislah

Jarum jam belum menunjukkan pukul 7 pagi. Allah swt memang sangat baik sehingga aku percaya aku dipertemukan dengan seorang ibu yang mengucapkan kalimat-kalimat pesimis menyikapi tantangan-tantangan hidupnya adalah agar aku mengambil pelajaran darinya. Aku juga yakin tak ada orang yang berkata-kata pesimis melainkan di dalam hati dan pikirannya juga mengatakan hal yang sama. 
Kalau diri sendiri saja tak yakin mampu merubah hidup menjadi lebih baik, bagaimana dengan orang lain?? Maka semesta pun turut mengaminkannya sebagaimana Allah swt sesuai dengan prasangka hambaNya. Yang memprihatinkan adalah ucapan itu keluar dari mulut seorang ibu yang karena ucapannya itulah anak-anak yang paling banyak menyerap apa yang dirasakan dan dipikirkan ibunya. Bila semangat dan cara berpikir seorang ibu bermuatan positif, maka hal-hal positif pula yang akan diserap oleh si anak, bila yang dipompakan adalah semangat dan cara berpikir negatif maka anak pun lambat laun melakukan hal yang sama.
Astaghfirullah.. memang tidak mudah menjadi ibu, sebab setidaknya harus mau menyediakan diri belajar dan belajar dalam segala hal, termasuk diantaranya menjaga konsistensi berpikir positif dan bersikap optimis.

Kamis, 06 Oktober 2011

Cantik Hati

Sepandai-pandainya merawat keindahanan fisik, pasti akan menua juga dirambati usia. Keindahan fisik belum tentu mendatangkan kemuliaan bagi pemiliknya, namun sebaliknya keindahan fisik bisa mengundang malapetaka bagi pemilik dan orang-orang yang berada di sekelilingnya.Namun keindahan hati, insya Allah mendatangkan keridhoanNya dan membawa ketenangan bahkan inspirasi bagi diri dan orang-orang yang berada di sekelilingnya.
(from inspiring moment, salon kecantikan hati, LK)

Berproses

Subhanallah.. Alhamdulillah.. 
Hidup ini memang perjuangan. Perjuangan terendah adalah menaklukkan ego dan kesombongan di dalam diri sendiri. Betapa banyak hikmah dan pelajaran yang bertebaran di sekeliling kita, semestinya bisa menuntun untuk mendekat terus kepadaNya, tapi karena kita masih memelihara ego dan kesombongan, hikmah dan pelajaran itu tak bisa kita lihat dan rasakan.
Beruntunglah orang-orang yang mau terus belajar, karena akan makin bisa merasakan bahwa kita sebagai manusia bukanlah apa-apa di tengah-tengah alam semesta, tapi kita bisa menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat bila ia terus menjaga pemahaman eksistensi diri kita, yang dengan itu insya Allah derajat kita akan ditinggikan.
Pemahaman tidak pula bisa datang dengan sendirinya tapi mesti dilalui dengan keistiqomahan melalui proses demi proses. Sejatinya proses belajar tidak boleh berhenti karena bila berhenti, berhenti pulalah kita menggali hikmah dan pelajaran dalam hidup dan kehidupan.
(from inspiring moment, LK)

Senin, 12 September 2011

Mengapa harus berinvestasi di BMT??

Berikut beberapa kelebihan mendasar bahkan cukup signifikan ketika berinvestasi di BMT dibanding pada perbankan (termasuk bank syariah), yaitu :
1. Lebih menguntungkan secara financial, karena nisbah dan nominal bagi hasil yang diperoleh jauh lebih besar (berkisar ER.12%/thn kadang lebih) dari perbankan (berkisar ER 6-8%/thn). Hal ini terjadi karena tingkat efesiensi BMT dan Produktifitasnya sangat tinggi, apalagi bila menggunakan mekanisme angsuran harian (rahasia sukses BMT! ), dimana kuantitas perputaran dana lebih besar sehingga berimbas pada hasil yang besar pula. ditambah lagi, hampir disetiap BMT meniadakan biaya transaksi; administrasi bulanan, bahkan Fee Materai untuk simpanan. Lebih Bermanfaat secara Sosial; Moral, karena dana yang di investasikan akan digulirkan sepenuhnya bagi Permodalan Usaha Kecil Muslim (secara Riil), yang nota bene adalah bagian besar pengusaha negeri ini. Mereka adalah orang-orang termaginalkan dalam memperoleh akses modal perbankan, sehingga mereka terperosok kedalam proses rentenirisasi atas usaha dan eksploitasi atas manusia (bukan sekedar riba). sebab meski rentenir memberika segala kemudahan. tapi dengan bersamaan mereka memberikan kemudahan juga untuk BANGKRUT, karena bungan yang ditetapkan bisa mencapai hingga % bahkan lebih!! Fakta nyata di depan mata kita....................!!!
2. Lebih Aman Secara Nominal, karena penyaluran dana Investasi di BMT menggunakan prinsip managemen risiko (Meletakan telur dibanyak keranjang) artinya, fortopolio pembiayaan di BMT menggunakan strategi "sedikit tapi banyak". sedikit nominal untuk banyak personal, karena rata-rata pembiayaan yang digulirkan BMT berkisar diangka 5 juta rupiah (100 ribu pun masih dilayani), dan dilakukan kolekting angsuran secara harian sehingga jauh meminimalisir tingkat kemacetan. Meski tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan buatan pemerinta, Insya Alloh Investasi di BMT di jamin oleh Lembaga Pencipta Syariah buatan Sang Pemerintah, Alloh SWT, sebagaimana firman-Nya : "Intanshurullah yanshurukum wa yustabil aqdamakum" & "Hasbiyalloh ni'mal mawla wa ni'mal wakil" sebab berkecimpung di dunia BMT adalah salah satu JIHAD (Iqtishody/Ekonomi) yang di perintahkan Alloh SWT. 
3. Lebih Sedikit Modalnya secara Material, karena memang BMT di dirikan dengan prinsip "sedikit-sedikit menjadi gunung". untuk itulah diharapkan partisipasi semua pihak khususnya para Investor (terutama aghniya/miliadermawan) untuk menitipkan 10% saja dari fortofolio Investasi yang di miliki pada BMT. dan legislator agar bisa membuatkan perangkat undang-undang yang mengakomodir kepentingan BMT! Dengan begitu di harapkan, bahkan seharusnya BMT menjadi tempat ALTERNATIF INVESTASI bagi aghniya muslim khususnya! bila perlu MUI mengeluarkan fatwa atau minimal rekomendasi kepada aghniya muslim untuk menitipkan dananya di BMT, tentunya pada BMT-BMT yang lebih siap seperti BMT INVESTA MUBAROKAH salah satunya. kadang kami berpikir : " Seandainya kaum muslim negeri ini menitipkan 10% saja dari dana ash (bulan asset) yang mereka miliki di Investasikan pada BMT (yang mampu mengelolanya), maka kami yakin 90% masalah bangsa ini akan teratasi. sehingga visi bangsa sebagai : Baldatunthayibah wa robbun ghafur" akan terwujud dibumi pertiwi ini!". Wallahua'lam.............

Dari : blognya BMT INVESTA MUBAROKAH

Kamis, 26 Mei 2011

Bejana Alloh swt di Bumi


Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya Alloh swt mempunyai bejana di bumi-Nya, yakni hati atau kalbu kita. Bejana yang paling disukai Alloh swt adalah yang paling bersih dan paling kuat serta paling baik; paling bersih dari dosa-dosa, paling kuat dalam keimanan dan paling baik terhadap saudara-saudaranya."

Rabu, 18 Mei 2011

Curhat Tentang TKI (bag 1)


Memang sudah agak lama beritanya, sekitar sepekan dua pekan yang lalu. Alhamdulillaah, terpikir lagi olehku sekarang.
Momennya adalah ketika ratusan TKI pulang dari timur tengah dengan keadaan mereka yang sangat mengenaskan karena banyak di antara mereka pulang dengan perut membesar, ada pula yang sambil menuntun anak-anak kecil yang berparas kearab-araban, bahkan ada yang melahirkan di perjalanan! Astaghfirullah.. Miris benar nasib bangsaku. Siapa pun yang melihat peristiwa itu yang tak tersentuh rasa kemanusiaannya, pasti hatinya lebih keras dari batu.
Aku tak ingin dalam posisi menyalahkan pemerintah atas semua drama memilukan itu. Tak juga mereka, para peremuan yang dengan segenap "keberanian" dan pertimbangan-pertimbangan yang pada akhirnya kita juga bisa menerima apa alasan mereka sehingga akhirnya memutuskan berangkat.
Tapi ketika solusi yang dipilih juga paralel dengan segala resiko yang harus ditanggung (disiksa, diperkosa bahkan dibunuh) melebihi nilai dari solusi itu sendiri, tak sepatutnya kita menyalahkan apalagi saling menuding. Karena tak ada supply kalau tak ada demand. Pertanyaannya apakah solusi sekaligus resiko itu harus ditanggung secara individu para perempuan itu?
Adalah klasik sekaligus realita alasan keberangkatan motifnya ekonomi. Namun jangan-jangan yang membuat mereka "mengeksekusi" dirinya ke sana lantaran kontribusi kita juga tanpa kita sadari? Terbukti mereka bukan orang-orang malas bekerja. Mereka bisa berkarya. Hanya kita yang tak memberinya "kesempatan". Kesempatan memakai apa yang mereka buat. Mengkonsumsi apa yang mereka produksi. Pola konsumsi kita secara kolektif memarginalkan posisi mereka dari "pasar" yang memang sudah dikuasai dengan brand-brand yang sudah kuat.

Sabtu, 14 Mei 2011

Sekilas Islamic Banking


Fungsi Bank Syariah secara garis besar tidak berbeda dengan bank konvensional, yakni sebagai lembaga intermediary (intermediary institution) yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Perbedaan pokoknya terletak dalam jenis keuntungan yang diambil bank dari transaksi-transaksi yang dilakukannya. Bila bank konvensional mendasarkan keuntungannya dari pengambilan bunga, maka Bank Syariah dari apa yang disebut sebagai imbalan, baik berupa jasa (fee-base income) maupun mark-up atau profit margin, serta bagi hasil (profit and loss sharing).
Disamping dilibatkannya Hukum Islam dan pembebasan transaksi dari mekanisme bunga (interest free), posisi unik lainnya dari Bank Syariah dibandingkan dengan bank konvensional adalah diperbolehkannya Bank Syariah melakukan kegiatan-kegiatan usaha yang bersifat multi-finance dan perdagangan (trading). Hal ini berkenaan dengan sifat dasar transaksi Bank Syariah yang merupakan investasi dan jual beli serta sangat beragamnya pelaksanaan pembiayaan yang dapat dilakukan Bank Syariah, seperti pembiayaan dengan prinsip murabahah (jual beli), ijarah (sewa) atau ijarah wa iqtina (sewa beli) dan lain-lain.
Adanya tekanan yang cukup kuat pada perekonomian di pertengahan tahun 2008 terutama akibat krisis global menyebabkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 cenderung melambat. Namun demikian, secara nasional industri perbankan masih menunjukkan kinerja yang positif, walaupun di tengah situasi persaingan yang meningkat intensitasnya seiring dengan trend penurunan suku bunga perbankan yang diikuti menguatnya kinerja pasar modal maupun industri keuangan non bank.
Sebagai bagian dari industri perbankan nasional, perkembangan perbankan syariah juga masih memperlihatkan pertumbuhan volume usaha yang cukup tinggi yaitu sebesar 26,55% (yoy). Meskipun laju pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, namun masih relatif tinggi dibandingkan perbankan konvensional yang mencapai 12,53% (yoy). Secara umum efektivitas fungsi intermediasi perbankan syariah tetap terjaga seiring pertumbuhan dana yang dihimpun maupun pembiayaan yang relatif tinggi dibandingkan perbankan nasional, serta penyediaan akses jaringan yang meningkat dan menjangkau kebutuhan masyarakat secara lebih luas sehingga masih memiliki fundamental yang cukup kuat untuk memanfaatkan potensi membaiknya perekonomian nasional.
Lembaga-lembaga Internasional yang mendukung bertumbuhnya perbankan syariah Internasional: International Islamic Financial Market (IIFM) dan Islamic Financial Service Board (IFSB)

Senin, 09 Mei 2011

Jakarta Islamic Index


Di bursa saham Indonesia terdapat indeks harga saham yang memenuhi kriteria sharia compliant yaitu Jakarta Islamic Index (JII) dengan anggota 30 saham pilihan. Ke -30 saham anggota JII tersebut dinilai memenuhi syarat yang ditetapkan oleh Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI. Intinya saham-saham yang masuk ke dalam JII-30 harus memenuhi unsur yang sama dengan indeks lainnya kecuali unsur haram dalam pandangan MUI. Unsur haram yang disyaratkan DSN MUI pada umumnya terkait dengan kegiatan bisnis Alkohol, Perjudian, Produksi dengan bahan baku babi, Pornografi, Jasa Keuangan dan Asuransi konvensional.
Ke enam fatwa-fatwa DSN MUI tahun 2004 tersebut mengatur prinsip-prinsip syariah di bidang pasar modal yang menyatakan bahwa suatu sekuritas/efek di pasar modal dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh pernyataan kesesuaian syariah secara tertulis dari DSN-MUI.
Jadi secara khusus, saham-saham yang masuk kriteria JII adalah saham-saham yang operasionalnya tidak mengandung unsur ribawi dan struktur permodalan perusahaan bukan mayoritas dari hutang. Maka saham-saham JII ini pada umumnya mempunyai struktur modal yang sehat dan tidak terbebani bunga hutang berlebihan, dengan kata lain debt-to equity rasionya masih proporsional. Rasio DER yang lebih wajar berpotensi meningkatkan keuntungan emiten dan terhindar dari beban keuangan jangka panjang.
Namun secara prinsip, leveraging merupakan suatu hal yang dianjurkan agar EBIT dan EPS perusahaan terus meningkat. Oleh sebab itu, imbal hasil (return) emiten syariah cukup menjanjikan pada investasi jangka menengah-panjang. Pengelolaannya (manajemen) juga dinilai transparan dan kredibel serta menghormati hak-hak pemegang sahamnya. Saham-saham anggota JII sebagian besar juga anggota indeks lainnya hanya ada sedikit kriteria syariah tersebut. Indeks JII seperti indeks modern lainnya, bersifat dinamis dalam arti secara periodik di update agar senantiasa responsif dengan pergerakan pasar dan sesuai dengan syariah.
Maka sejak keberadaannya 1995, serta melalui berbagai penyempurnaan tahun 2000 dan 2003, saham-saham JII menunjukkan kinerja yang baik dan mampu bersaing dengan saham-saham dari anggota indeks lainnya. Selain itu, saham-saham JII sebagian besar merupakan saham blue chips biasa.

Minggu, 08 Mei 2011

Just Begining


Just begining my hard days and be ready more harder for couple weeks later.. Bismillaah, i presented to You, at first.. so, please guide my process become easier.

Selasa, 03 Mei 2011

Tentang Emas



Tidak ada aturan atau hukum lain di mana pun di belahan dunia ini yang mengatur penggunaan emas sedetail syariat Islam. Perintah agar harta selalu berputar (al-Hasyr:7) adalah kuncinya. Kalau emas bisa benar-benar berputar maka jumlah tidak menjadi masalah. Sedikit yang berputar akan cukup. Sebaliknya, sebanyak apa pun yang ditimbun atau diribakan tidak akan pernah cukup. Jadi untuk cukup kuncinya adalah :
1. Harta selalu berputar
2. Tidak menimbun
3. Tidak riba
4. Tidak menggunakan emas sebagai tempat makan dan sejenisnya
5. Laki-laki tidak menggunakan perhiasaan

Minggu, 01 Mei 2011

Thank You Allah



By : Maher Zain

I was so far from You
Yet to me You were always so close
I wandered lost in the dark
I closed my eyes toward the signs
You put in my way
I walked everyday
Further and further away from You
Ooooo Allah, You brought me home
I thank You with every breath I take.
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

I never thought about
All the things You have given to me
I never thanked You once
I was too proud to see the truth
And prostrate to You
Until I took the first step
And that’s when You opened the doors for me
Now Allah, I realized what I was missing
By being far from You.
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Allah, I wanna thank You
I wanna thank You for all the things that You’ve done
You’ve done for me through all my years I’ve been lost
You guided me from all the ways that were wrong
And did you give me hope
O Allah, I wanna thank You
I wanna thank You for all the things that You’ve done
You’ve done for me through all my years I’ve been lost
You guided me from all the ways that were wrong
I wanna thank You for bringing me home
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah
Alhamdulillah, Elhamdulillah
All praises to Allah, All praises to Allah.

Jumat, 29 April 2011


rasa kangen datang juga ke semuanya.. fesbuk yang selama ini menjembatani silaturahim dengan saudara, sahabat dan teman masih meninggalkan trauma.
kalau interaksiku di jejaring sosial mengundang orang lain makin mengexplore "kemampuan"nya menghack akun, bahkan berkali-berkali -untuk tidak mengatakannya terlalu sering-, baiklah.. biar aku saja yang mengalah.. kuberhibernasi saja.. semoga teman-temanku tak ada satu pun yang terganggu kecuali diriku sendiri.
tapi ada satu pertanyaan untuk hackerku, apa manfaat yang didapat dari menghack akunku?? kesenangankah?? kalau benar begitu selamat menikmati kesenanganmu..
sayang.. tak pernah kau jawab pertanyaan-pertanyaanku.

Rabu, 27 April 2011

Insha Allah


By : Maher Zain

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insha Allah you’ll find your way

Everytime you commit one more mistake
You feel you can’t repent
And that its way too late
Your’re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insha Allah x3
Insha Allah you’ll find your way
Insha Allah x3
Insha Allah you’ll find your way
Turn to Allah
He’s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray

OOO Ya Allah
Guide my steps don’t let me go astray
You’re the only one that showed me the way,
Showed me the way x2
Insha Allah x3
Insha Allah we’ll find the way

Minggu, 24 April 2011

Nasionalisme yang "Dekat"



Produk dari dari luar khususnya Cina masuk dengan derasnya ke pasar Indonesia. Mulai dari mainan, pakaian, elektronik sampai alat-alat rumah tangga.. Semuanya komplit, plit, plit dan tinggal pilih.. Ancaman bukan lagi mengintai, tapi sudah terjadi dan masih berlangsung. Banyak pelaku usaha yang memilih jadi pedagang dari pada ngga kuat "bertarung" harga dengan produk-produk sana karena atmosfir persaingan sudah ngga imbang lagi. Toh, keuntungan yang didapat ngga jauh beda dibanding memproduksi sendiri, dengan resiko yang kecil pula. Yang beda, pekerja-pekerjanya sekarang jadi hilang sumber penghidupan, daya beli pun jadi turun, bahkan kalau efeknya sudah berat pendidikan dan kualitas gizi anak-anak pekerja itu makin terancam. Nantinya, sepuluh dua puluh tahun mendatang bakal melimpah SDM-SDM yang berkualitas rendah. Bisa jadi mereka malah berhijrah jadi TKI-TKI ke Cina. Nah!? Berlebihankah?? Tidak juga, cuma berpikir realistis aja. Repotnya, pelaku usaha yang banting setir jadi reseller bukan satu dua, tapi banyak.. dihitung sendiri deh efek dominonya seperti apa. Kenapa aku bilang -seperti apa- karena bisa timbul masalah sosial, dst, dst yang sulit dikuantitatifkan.
Tunggu punya tunggu Pemerintah kayaknya makin sulit dijadikan sandaran mencari solusi akan hal ini. Kalau nunggu action benerannya mah bisa beberapa tahun lagi (?).. Tapi sebenarnya masyarakat seperti kita bisa berperan aktif ikut memberdayakan ekonomi saudara-saudara kita sendiri supaya mereka tetap punya jam kerja sehingga tetap punya daya beli, asalkan kita tetap care dan komit, caranya ngga sulit kok yaitu kita jaga loyalitas kita memakai dan mengkonsumsi produk-produk yang mereka buat. Kalau harganya lebih mahal ya.. memang iya, karena mesin-mesin produksinya aja kebanyakan masih import (beda dgn Cina yang mampu bikin mesin sendiri), belum lagi kalau selama proses produksi tingkat efisiensinya masih rendah. Produsen cq pelaku usaha harus jeli melihat ini sebagai bahan pembelajaran supaya produknya bisa lebih bersaing. Jadi intinya yang memproteksi ya kita-kita juga.. masyarakat sendiri. Mungkin ngga ya seperti ini?? Ya kenapa ngga?? Rakyat India aja bisa cinta mati sama produk-produk buatannya sendiri, sama lagu-lagunya, sama film-filmnya sampai sama produk otomotifnya. Walau pun berisik, ya dipake juga, dengan bangga lagi. Ngga jauh beda dengan ekspat-ekspat dari Jepang yang keluar negeri masih mau repot-repot bawa sabut cuci piring buatan para manula di sana. Alasannya kalau bukan dari mereka sendiri yang pada beli lalu siapa dong?? Wow.. sampai segitunya ya nasionalisme mereka... Demi saudara sebangsa gitu, lho... Coba yang seperti itu bisa menular ke sini, di Indonesia ini.. Ketika ini menjadi kesadaran dan aksi kolektif, maka impactnya akan lebih terasa. Berawal dari diri sendiri dan memulainya dari sekarang kelak akan lebih banyak lagi saudara-saudara kita yang tertolong nasibnya, terpelihara ketahanan ekonomi keluarganya dan terjamin pendidikan serta kesehatan anak-anaknya. Pada akhirnya, masa depan bangsa inilah yang terselamatkan dan terproteksi. Subhanallaah... membayangkan suatu saat terbukti gemah ripah loh jinawi-nya negeri ini. Ini bukan sekedar impian dan isapan jempol belaka. So, kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Saatnya menyudahi wacana dan retorika. Bismillaah... Semoga selalu terjaga niat dan langkah ini.

Rabu, 20 April 2011

Cobalah Berpikir Positif


Aku baca status fb seseorang yang berisi dialog :
Manajer :Ustadz bgm cara kita agar para cleaning service mall ini selalu bekerja dg senang hati?
Ustadz :Agar anda tahu saja dulunya mereka adalah orang2 yg malas di rumahnya, nah sekarang silakan tanya pada mereka apakah ada yg punya cita2 menjadi cleaning service?Semua ini adalah persoalan UANG karena itu mereka terpaksa melakukannya.

Duh.. aku ngga tahan ingin komen.. tapi kurasa lebih bermanfaat kalau kuulas di sini.
Manajer itu sudah benar memilih Ustadz sebagai tempat untuk bertanya, dengan harapan sang ustadz bisa memberinya masukan untuk memotivasi karyawan dalam menjalankan tugasnya. Tapi sayangnya, yang ditanya bukannya memberi masukan tapi malah menjudge profesi cleaning service sebagai ladang pekerjaan yang tidak layak karena orang-orang yang mau berprofesi seperti itu dilatarbelakangi keterpaksaan lantaran kebutuhan perut semata-mata. Pliz, deh.. jangan ada lagi yang mengganggap rendah profesi seseorang, asalkan niatnya mencari nafkah halal dan tidak memakan hak orang lain, itu lebih mulia dari pada pengangguran intelektual atau bila dibanding intelek-intelek lain yang kerjanya ‘minterin’ orang. Yang berdasi, yang bermobil dan yang berwah-wah lainnya memang lebih memukau tapi belum tentu memberi manfaat bagi orang-orang sekelilingnya. Bisa jadi hanya perutnya sendiri saja yang dipikirkan. Cobalah berpikir positif saja sedikit, apa jadinya mall dan gedung-gedung megah kalau tanpa disupport para cleaning service? Pasti kotor, kusam dan bau. Kalau demikian pastilah para cleaning service itu yang lebih banyak memberi manfaat buat seisi mall dan gedung itu.Dan, soal uang yang dicari, that’s right.. everybody having a job for money, so what?? Belum tentu yang jumlahnya sedikit jadi berkurang berkahnya dan belum tentu yang banyak uangnya jadi berlebih berkahnya. Tak jarang profesi-profesi yang dianggap rendahan itu melahirkan sosok-sosok yang hebat dalam berbisnis dan banyak menolong nasib orang di bawahnya. Pak Bob Sadino dan Pak Eka Tjipta adalah contohnya. And once more, di perusahaan or organisasi mana pun, sehebat apa pun top managemen, tak kan sanggup bekerja sendiri, ia tetap saja butuh tim untuk mensukseskan goal-goalnya. Bukan tidak mungkin para pekerja selevel cleaning service termasuk di dalamnya.
Aku sih berharap bahwa dialog itu imaginer saja. Namun alangkah menyedihkannya bila itu dialog real, dgn seorang ustadz yang tampaknya emosional….Hhhhh….Just hoping, semoga beliau menyadari kekeliruannya.
Untuk teman2 or sodara2 yang berprofesi spt di atas yakinlah seyakin-yakinnya bahwa "Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan keburukan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." QS Al Zalzalah:7-8. Jangan biarkan orang lain merendahkan kalian sampai kalian yang merendahkan diri kalian sendiri. Keep smile and having fun with your job!!

Sabtu, 16 April 2011

I Miss You Both

Tak mudah menyingkirkan rasa kecewa. Midtest manajemen investasi bikin rasa ini makin down saja. Sulit. Seharusnya bisa mengerjakan dengan lebih baik. Tapi kalau mengingat itu seperti terpenjara pada perasaan sendiri. Harus disudahi dengan mengikhlaskannya. Saat ini ingin mengingat yang happy-happy saja.
Beberapa minggu yang lalu aku mengikuti  training yang juga diikuti peserta dari penjuru tanah air. Yang hadir ratusan orang. Aku datang sendiri saja, ngga ada teman. Pede saja. Karena aku hadir di sana niatnya bukan cari teman, tapi cari ilmu. Alhamdulillah, Allah swt memberikan aku lebih dari itu.
Aku diset sekamar dengan dua peserta lainnya. Namanya Ibu Romo dan Ibu Mei. Ibu Romo berasal dari Medan, sementara Ibu Mei dari Pekanbaru. Beliau berdua lebih senior dari aku dilihat dari sisi usia. Rasanya agak kikuk saja tiba-tiba harus sekamar dengan orang yang baru pertama kali ketemu. Alhamdulillah mereka welcome dan ternyata asyik-asyik.
Materi demi materi disampaikan... Sampai tiba materi menjelang senja ditutup dengan muhasabah. Mungkin senja itu adalah senja yang tersyahdu dan terindah sepanjang hidupku dan karena rahmat dari Allah swt sajalah hati kami semua berpadu. Sulit untuk menuliskan apa yang kurasa dan kami rasa saat itu. Indah nian. Serasa Allah swt tak berjarak. Dekat.. dan amat sangat dekat. Saat kutulis ini sekarang pun menggenang kembali air mata membayangkan keindahan momen itu. Ada kerinduan yang sangat untuk mengulangnya kembali. Ajaibnya setelah momen itu aku merasa sudah berkawan lama saja dengan Ibu Romo dan Ibu Mei. Padahal baru hari itu aku bertemu beliau berdua. Tak pernah ada komunikasi sama sekali sebelumnya. Mungkin inilah yang namanya the real brotherhood. Rasa ini mahal harganya karena tak bisa datang tiba-tiba tanpa kita menyengajakannya.
Dan rasa seperti itu menghidupkan dan lebih mewarnai hari-hariku sesudahnya. Benar bahwa tiap hari kita melalui pagi yang sama, tapi memaknai sebuah pagi di hari yang baru butuh mindset yang beda dari yang biasa, butuh energi yang beda dari yang biasa, butuh kecintaan yang beda dari biasa. Ya.. cinta. Cinta meringankan segala yang berat. Memudahkan segala yang sulit. Menjernihkan segala yang keruh. Melapangkan segala yang sempit. Menerangkan segala yang gelap. Menenangkan segala yang merisaukan. Sekaligus menghadirkan keindahan dan berjuta senyuman. Dengan cinta semestinya bisa selesai semua persoalan kehidupan. Cinta yang setulus hati tak akan datang dengan sendirinya tapi kehadirannya harus diupayakan sungguh-sungguh oleh seorang hamba kepada Dzat yang melimpahinya dengan kecintaan karena cinta yang hakiki hanya bisa lahir semata-mata karena rahmatNya. Dan menjadi beruntunglah orang-orang yang di hatinya dipenuhi rasa cinta.. ia ibarat berlian yang kilaunya mampu menjadi cahaya bagi sekelilingnya...

*For Ibu Romo and Ibu Mei, with my full of love from the deepest of my heart... I miss u both.. See u soon, Insya Allah...

Rabu, 13 April 2011

Enjoying my time

Menganalisis portofolio saham bikin sedikit pusing kepala.. Tapi yang namanya tugas, tetap harus dikerjakan, bagaimana pun sulitnya, asal punya kemauan peluang selesai dengan nilai memuaskan terbuka sangat luas. Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, dia yang akan mendapatkan. Sudah sunatullah, hukum alamnya bicara seperti itu. Siapa tahu apa yang dipelajari sekarang suatu saat bisa bermanfaat untuk membantu orang lain yang sedang menulis skripsi atau tesis tentang analisis saham. Minimal mengerti untuk diri sendiri apa yang dipikirkan investor ketika mau melepas atau membeli saham.
Sebenarnya analisis portofolio saham mengasyikkan juga.. Orang mau beli atau jual saham ngga semata-mata menganalisis aspek fundamental dan teknikalnya saja, tapi pake intuisi juga plus analisis pasar, dengan gerak cepat tentu saja. Kalau basicnya analisis fundamental dan teknikal saja, asli bakal kelamaan untuk segera ambil keputusan untuk jual atau beli saham. Apa lagi pasar di Indonesia ini konon masih rentan rumor. Katanya kalau zaman Orba dulu, Presiden batuk saja "uhuk..uhuk.." pasar langsung merespon dan bersiap melangkah ke plan A, B atau C terhadap kepemilikan saham-sahamnya itu. Miris. Itu baru batuknya... bagaimana lebih berat dari itu? Maka dari itu, indirectly, pasar harus punya translator yang handal buat menerjemahkan gejala individu penguasa menjadi "realitas pasar".

Jumat, 08 April 2011

Tsunami Moral

Seperti sudah kehabisan kata-kata..
Mungkin ini bagian dari skenario Allah swt untuk mengungkap kebenaran walau kenyataannya sangat-sangat menyakitkan. Hikmah terbesar adalah janganlah sekali-sekali berlebihan mengagumi seseorang hanya dari kedudukan dan predikat seseorang. Celah kesalahan tetap terbuka lebar kendati pemahaman akan kebaikan orang tersebut relatif lebih tinggi dari rata-rata orang lain. Bahkan cenderung orang yang lebih paham justru berpotensi lebih besar melakukan pelanggaran apa yang dipahaminya sendiri. Bukankah yang seperti itu bertebaran di sekeliling kita???
Astaghfirullahaladziim.. Sulitnya memelihara kebaikan di dalam diri sendiri apatah lagi untuk menyebarluaskannya..???

Selasa, 05 April 2011

Inginkah Terbius CintaNya???

Sering kita mendengar suara adzan.. bahkan terlalu sering. Tapi tanyakanlah pada diri kita sendiri, adzan yang terlalu sering kita dengar itu, berapa banyaknya yang benar-benar menembus hati dan menstimuli langkah untuk bersegera bersujud padaNya??? Mungkin satu, mungkin dua, mungkin tiga, atau malah tidak pernah.
Kala hati 'gersang' tarikan untuk mendekat padaNya menjadi lemah, bahkan tak bertenaga. Berat rasa hati memenuhi panggilanNya. Walau pun bersujud, sekedar untuk menghapus kewajiban saja. Ibarat masakan tanpa garam, hambar nian rasanya. Tak ada feel, tak ada soul. Bila seperti ini apa lagi yang keluar dari diri kita, sekali pun ucapan kebaikan, bisa jadi hanya di bibir saja, bertindak juga tak pakai rasa, berpikir pun tak terkoneksi dengan hatinya. Pada titik ini, walau terdengar ekstrim, bisalah dikatakan bahwa orang itu telah mati sebelum ajalnya.
Kala hati dipenuhi kecintaan padaNya, justru saat-saat perjumpaan dalam sholatlah yang ditunggu-tunggunya. Hatinya menyesal kenapa raka'at sholat begitu cepat ia selesaikan. Hatinya diselimuti kekhawatiran, akankah di waktu sholat berikutnya ia masih bisa berjumpa dengan Kekasihnya? 
Terbius dalam kecintaan pada Allah swt memang luar biasa nikmatnya. Ibarat mendaki gunung yang terjal, tak beralas kaki pun tak kan terasa luka dan perihnya. Derita dunia tak kan lagi terasa pahitnya. Segunung masalah pun tak kan berat rasanya. Karena, cukuplah hanya Allah bersamanya.Tapi apakah bisa kita terbius dalam kecintaan yang besar padaNya, kalau kita tak bersungguh-sungguh mendekatkan diri padaNya?? Jawabannya SUNGGUH SANGAT TIDAK BISA!!! 
Meraih cinta hakiki padaNya jelas butuh harga. Berharap cinta yang kan berbalas cinta juga butuh harga. Sudahkah kita membayarnya??

Senin, 28 Maret 2011

Yes, Bayar Zakat Kurangi Pajak


Polkam / Senin, 28 Maret 2011 21:09 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: 
Pemerintah dan DPR sedang menggodok rancangan undang-undang tentang pengelolaan zakat infaq dan sodaqoh. Salah satu wacana yang muncul adalah pengurangan kewajiban pajak apabila seseorang sudah membayar zakat.

"Kita mengusulkan agar diwacanakan zakat itu bisa menjadi pengurangan pajak," kata Wakil Ketua Komisi VIII, Ahmad Zainuddin saat rapat kerja dengan Menteri Agama Suryadharma Ali, perwakilan Kementerian Sosial, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Hukum dan HAM di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Senin (28/3).

Ahmad menjelaskan usulan tersebut bertujuan mencegah tumpang tindih antara dana pajak dan zakat. Ia menjamin pendapatan negara tidak akan berkurang bila wacana itu terealisasi.

"Tujuan keduanya sama, supaya nggak dua kali bayar, karena bayar zakat itu sebagian dari pajak," kata dia.

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Didin Hafinudin pun mendukung wacana itu. Didin mengatakan bahwa sasaran pajak dan zakat adalah sama, yakni pengentasan kemiskinan. Karena itu, wacana ini sangat baik untuk direalisasikan.

"Misalnya ada kewajiban pajak Rp15 juta, lalu dia sudah bayar zakat Rp2 juta itu bisa dikurangi," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali menolak ide tersebut tercantum dalam RUU 
Zakat, namun diatur dalam UU Perpajakan.(Andhini)

Selasa, 22 Maret 2011

Karena Kecewa Kita Belajar

Anak kecewa pada orang tua, orang tua kecewa pada anaknya. Istri kecewa pada suami, suami kecewa pada istrinya. Kakak kecewa pada adiknya, adik kecewa pada kakaknya.. dan seterusnya. Itu adalah masalah yang masih dalam tataran keluarga yang relatif kecil ruang lingkupnya. Bagaimana dengan lingkaran yang lebih luas, katakanlah negara? Ketika ada yang kecewa dan mereka menjadi kumpulan orang-orang yang kecewa tentu akan makin rumit persoalannya.
Bila kita kecewa pada anak kita, apakah kita akan menggantinya dengan anak orang lain? Ketika kita kecewa pada suami kita apakah kita akan mencari suami pengganti? Ketika kita kecewa pada ketua RT, Ketua RW, Lurah, bahkan Camat dimana kita tinggal, apakah kita akan memutuskan pindah dari rumah yang kita tinggali sekarang? Tentu saja tidak semudah itu kan? Semua pasti pernah mengalami kecewa, dengan keluarga, teman, sahabat, guru bahkan Presiden sekali pun. Ternyata kecewa itu ada dimana-mana dan milik semua orang.Tapi tak semudah kita ingin mengganti alas kaki ketika kita ingin menjauhi atau menggantikannya dengan orang lain orang yang kita anggap tak akan mengecewakan.
Kecewa bisa ada karena diawali dengan cinta, karena cinta menumbuhkan harapan-harapan. Dengan berjalannya waktu ada yang sesuai harapan yang menumbuhkan harapan baru berikutnya. Yang sangat tidak mengenakkan ketika ada jarak yang jauh antara harapan dan realita yang ada, maka lahirlah kekecewaan.
Orang yang pesimis akan menyikapi kekecewaan dengan penyesalan-penyesalan. Menyesal karena pernah berharap. Menyesal karena harapannya tak menjadi nyata. Padahal ia lupa, kenyataan yang sesuai dengan harapan seringkali harus berproses bersama kekecewaan-kekecewaan itu sendiri. Dan bahwa dirinya pun pernah mengecewakan orang lain sebagaimana orang lain pernah mengecewakan dirinya.
Orang bijak akan menyikapi rasa kecewa itu dengan melakukan yang sebaliknya. Dalam artian, rasa kecewa itu ia 'manage' sedemikian rupa sehingga menjadi kecewa yang produktif, ia tak akan membiarkan dirinya larut dalam kekecewaan, yang ada dalam benaknya adalah bagaimana memanfaatkan momentum kekecewaan itu agar lebih melipatgandakan lagi energinya dalam bekerja dan bekerja... berkarya dan berkarya. Di saat sepi atau di tengah keramaian. Dilihat atau tidak dilihat. Dipublish atau sepi popularitas.

Minggu, 20 Maret 2011

Mengambil Hikmah dari Sebuah Pensil


Manusia yang cerdas adalah yang selalu bisa mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang dialami, baik dari pengalaman sendiri maupun dari orang lain, bahkan bisa jadi dari alat ataupun benda di sekitar kita berada. Berikut ini kisah inspiratif yang bisa diambil hikmahnya, percakapan antara seorang anak dan neneknya. 

Suatu ketika, ada seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai."

"Nenek harap kamu dapat seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."

"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya".

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

Tidak ada manusia yang sempurna, namun selalu ada jalan untuk memperbaiki ketidaksempurnaan itu, dan mengambil hikmah dari sebuah pensil adalah sebagai cara untuk selalu memperbaiki diri, meningkatkan kualitas dan selalu menjadi pribadi yang handal baik untuk keluarga, lingkungan dan tentunya Sang Khalik, wallahu'alam bishowab.
dari sebuah sumber

Senin, 07 Maret 2011

Bagaimana Majikan 'Melayani' Pembantu?


Posisi jabatan pembantu rumah tangga, kini hampir selalu ada di setiap keluarga. Kondisi zaman yang membuat pasangan suami istri menjadi begitu sibuk menjadikan profesi pembantu rumah tangga ini kini menjadi kebutuhan yang cukup mendesak bagi keluarga.
Nabi Muhammad saw memberikan teladan yang sangat baik dalam memperlakukan pelayannya. Salah seorang pelayannya, Anas bin Malik, berkisah bahwa selama sebelas tahun dirinya menjadi pembantu di rumah tangga Rasul, belum pernah sekalipun Rasul marah padanya. Juga dalam banyak kesempatan lain, sang Rasul memberikan arahan, bagaimana seharusnya seorang majikan memperlakukan pelayannya.
Ditegaskan bahwa selama seorang menjadi pembantu di rumah kita, maka segala keperluannya pun ada dalam tanggungan kita. Ini berarti, sang pembantu sudah harus dianggap sebagai bagian dari keluarga, bukan? Sebagai sang empunya rumah kita tetap harus memberikan pakaian dan makanan yang baik dan layak bagi mereka. Bahkan ada larangan untuk membeda-bedakan makanan yang diberikan untuk pembantu. Tak mengapa jika sedikit lebih sederhana namun harus wajar dan manusiawi. Akan jauh lebih baik jika disamakan saja dengan kualitas makanan bagi keluarga yang lain.
Yang kerap menjadi masalah adalah karena sebagian besar masyarakat memandang posisi pembantu rumah tangga ini hanya sebatas profesi informal, yang tak memerlukan aturan-aturan khusus. Akhirnya terjadi ketimpangan, ketika semua aturan harus berasal dari majikan. Majikanlah yang berhak dan bebas menentukan aturan sesuai kehendak hatinya, sementara sang pembantu tinggal menjalankan kewajiban untuk mematuhinya. Bahkan undang-undang ketenagakerjaan pun tak bisa menyentuh wilayah ini, karena bukan dianggap sektor formal. Akhirnya, nasib para pembantu rumah tangga ini pun menjadi sangat tergantung pada kebaikan hati majikannya.
Dalam kondisi seperti ini, seharusnya majikanlah yang berinisiatif untuk bisa menghargai pembantu layaknya seperti juga karyawan yang bekerja dalam perusahaannya. Karyawan yang harus diperjelas hak dan kewajibannya dan disampaikan sebelumnya kepada yang bersangkutan, agar dia pun mengerti sejauh mana batasan hak dan kewajibannya. Bahkan ketika majikan melakukan kesalahan dari aturan yang telah disepakati sebelumnya, semestinya pembantu pun punya hak untuk menuntutnya.


sumber : irawadi istadi

Senin, 28 Februari 2011

MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP, MENGGERAKKAN SEKTOR RIIL

Wirausaha Sebagai Wasilah dalam mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Hadits yang sangat populer selama bulan puasa adalah sabda Rasulullah saw. yang berbunyi,
"Barangsiapa memberi makanan kepada orang yang berbuka puasa, ia akan mendapat pahala orang yang berpuasa, tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa."
(Hadits Riwayat Ahmad 4/144,115,116, 5/192 Tirmidzi 804, Ibnu Majah 1746, Ibnu Hiban, dishahihkan oleh Tirmidzi)


Sayangnya kebanyakan kita memahami dan mengamalkan hadits ini secara tekstual semata,'memberi makan orang berbuka puasa' tanpa berusaha memahami pesan mulia yang terkandung di dalamnya. Tentu saja sangat baik kita beramai-ramai memberi makanan berbuka puasa di masjid-masjid, di panti-panti dan di masyarakat sekitarnya. Namun, ini saja tidak cukup. Perintah memberi makan ini berlaku sepanjang waktu baik selama bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan.
Urusan memberi makan ini, "latihan" untuk memberi makan orang lain untuk berbuka puasa seyogyanya mendorong kita untuk "memberi makan" orang lain pula di luar bulan Ramadhan. Memberi makanan berbuka puasa di bulan Ramadhan saja tidak membebaskan kita untuk (terus-menerus) memberi makan orang miskin.
Cara yang efektif, kontinu dan elegan untuk "memberi makan" orang lain ini adalah dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Bayangkan kalau kita bisa mempunyai usaha kecil saja dengan 10 orang karyawan misalnya. Masing-masing karyawan ini memiliki pasangan (suami/istri) - dan masing-masing punya tiga anak - maka sudah 50 orang yang terbantu untuk makan dan kebutuhan lainnya sepanjang tahun, termasuk juga selama bulan Ramadhan tentu saja! Kalau 10 orang bisa melakukan hal yang sama (menjadi entrepreneur) maka sudah 500 orang yang tercukupi pangan dan kebutuhan lainnya. Bagaimana bila yang muncul 1.000 orang dan seterusnya? Tentu tidak akan ada lagi kemiskinan yang menghantui umat ini.
Maka dari itu, menjadi wirausaha pun insya Allah bisa menjadi wasilah atau jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an,
"Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung." (al-Maa'idah:35)
Berjihad dalam arti perang melawan musuh-musuh Allah seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara kita di Palestina melawan penjajah Yahudi yang merampas dan mengusir mereka dari negerinya belum menjadi kesempatan kita saat ini. Maka dari itu, berjuang melawan kemiskinan yang diciptakan oleh musuh yang sama bisa menjadi pilihan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Demikian, sebanyak-banyaknya kita lahirkan dari umat ini entrepreuner muslim yang Qowiyyun Amin sehingga insya Allah di akhirat kelak kita bisa menjadi orang-orang yang bertanya (al-Muddatsir: 39-42) dan bukan orang-orang yang ditanya (al-Muddatsir: 43-47).

sumber : dinar nomics

Selasa, 22 Februari 2011

Munajat


Ya Allah.. dalam sholatku aku berusaha menghadirkan hati berbicara denganMu
Ya Allah.. dalam hati dengan sepenuh harap aku memohon berilah petunjuk bagiku
Ya Allah.. apalah arti apa yang membuat tertuju padaku jikalau membuat Engkau berpaling dariku
Ya Allah.. tiada mengapa walau dunia dan seisinya menjauhiku jikalau itu mendatangkan keridhoanMu

Ya Rahman.. waktuMu adalah titipan buatku
Ya Rahiim.. umurku adalah amanah terpentingku dariMu
Ya Rahman.. rapuhnya aku adalah karena kealpaanku tidak mendekat padaMu
Ya Rahiim.. jikalau diriku tegar, tiada lain karena curahan kasihMu

Ya Allah.. Dzat Yang Maha Mengetahui segala yang nampak dan tersembunyi
Engkau Maha Tahu apa yang terlahir dan tersimpan di hati ini
Bila mana hati ini terkotori ambisi-ambisi dunia, izinkanlah kubasuh dengan lafazh ayat-ayat suciMu
Bila hati ini khianat terhadap amanah-amanah dariMu, izinkanlah kubersujud memohon ampunanMu

Biarlah air mata ini menjadi saksi atas semua sesalku
Izinkanlah Ya Allah kuisi hari-hariku dengan kebaikan-kebaikan
Walau terlihat sebagai butiran debu di mata insan
Walau di hari akhir nanti ku pasti akan tetap menyesal atas segala kesia-siaan

Astaghfirullahal'adziim...
Astaghfirullahal'adziim...
Astaghfirullahal'adziim...

Tiadalah orang yang bisa memaknai apa yang kutulis di atas kecuali dia manusia suci dari segala salah dan dosa.
Tiadalah orang yang bisa mengerti apa yang kuungkap di atas kecuali dia terpelihara dari kotor dan debu dunia.
Tiadalah orang yang bisa memahami apa yang kusampaikan di atas kecuali ia memahami bahwa Allah swt sendirilah yang mengilhamkan jalan yang baik dan jalan buruk, karenanya Ia mengamanahkan hak prerogatifnya kepada manusia.
Alangkah naifnya jika menjatuhkan jugde pada seseorang bila didasari syak wa sangka dan penilaian sempit semata.
Wallahu'alam

Senin, 21 Februari 2011

Disiplin = Pengendalian Diri = Menunda Kesenangan

Ada sebuah eksperiman terkenal yang diujicobakan kepada anak-anak berusia 4 tahun. Nama eksperimen ini adalah The Marshmellow Experiment atau Tes Marshmellow.
The Marshmellow Test diciptakan oleh Walter Mischel, seorang profesor dari Stanford University di tahun 1960. Tes ini diberikan kepada sejumlah anak berusia 4 tahun. Setiap anak akan diminta duduk di sebuah ruangan terpisah dari orangtuanya. Hanya ada 1 meja, 1 kursi dan 1 buah piring dimana akan diletakkan sebuah marshmellow (sejenis permen jelly manis) di atas piring tersebut. Ia akan diminta untuk menunggu 15 menit untuk tidak memakan marshmellow tersebut. Jika ia mau menunggu, 15 menit kemudian, pemberi tes akan masuk dan memberinya 1 buah marshmellow tambahan dan ia boleh memakan 2 marshmellow sekaligus. Tetapi jika anak tersebut dapat menunggu, ia boleh membunyikan bel dan ia boleh makan hanya 1 marshmellow saja.
Mayoritas anak akan menunggu sampai kira-kira 3 menit sebelum memakan marshmellow tersebut. Sebagian lagi langsung memakannya di detik pertama. Dan 30% dari anak-anak tersebut berhasil menunggu 15 menit sampai pemberi tes kembali dan memberi mereka marshmellow kedua untuk dimakan.
Memang kelihatannya sepele, namun tes ini tidak berakhir di sini. Professor Walter Mischel mengikuti perkembangan anak-anak ini sampai 30 tahun kemudian. Hasil tes tersebut membuktikan bahwa anak-anak yang berhasil mengendalikan keinginan mereka dan menunda kesenangan dari yang segera memakan marshmellow tersebut memiliki prestasi yang lebih baik di sekolah dan memiliki relasi yang lebih baik dengan masyarakat. Seluruh anak yang berhasil menunggu 15 menit memiliki skor SAT (Scholastic Aptitude Test) 210 point lebih tinggi dari anak-anak lainnya. Sedangkan anak-anak yang langsung memakan marshmellow tersebut memiliki lebih sedikit teman, banyak mengalami frustasi sosial dan akademis dan memiliki prestasi yang buruk di sekolah.
Nah, apakah artinya jika putra-putri kita termasuk tipe yang tidak dapat mengendalikan keinginan, mereka pasti gagal dalam hidupnya? Tentunya tidak. Tugas kitalah sebagai orang tua untuk melihat dimana kelebihan dan kekurangan mereka dan melatih terus kemampuan mereka untuk mengendalikan diri. Disiplin adalah pengendalian diri yang direalisasikam dalam bentuk menunda kesenangan. Dan yang terpenting dalam penerapan disiplin adalah konsistensi. Tentunya bentuk disiplin harus sesuai dengan kesepakatan dan perkembangan anak.
Pengalaman menunda kesenangan yang berakibat kepada pencapaian keberhasilan yang lebih besar akan sangat membekas pada anak-anak.
Yang perlu diingat ada hal-hal yang boleh diiming-imingi, dan ada hal-hal yang tidak boleh diberi suap atau hadiah. Suap atau iming-iming atau lebih halusnya "Reward" hanya boleh diberikan untuk pencapaian prestasi dimana ada perjuangan anak dalam mencapainya. Misalnya anak juara olimpiade sains dan selalu masuk 3 besar di sekolahnya. Tetapi untuk belajar, sholat (pada usia tertentu), membereskan kamar, mandi dan bangun tepat waktu, mengucapkan salam pada tamu dan saudara; untuk semua hal yang memang sudah menjadi kewajiban anak, hindarilah pemberian reward dalam bentuk materi atau janji-janji. Reward yang tepat adalah pujian atau pelukan yang tulus dari hati.
Mari kita bersama-sama menelaah dan mengevaluasi kembali pendidikan seperti apakah yang selama ini telah kita terapkan pada putra-putri kita. Kita harus yakin dapat terus meningkatkan kualitas didikan kita agar karakter anak-anak dapat semakin berkembang. Insya Allah.

sumber : dari tulisan seorang praktisi pendidikan


Sabtu, 05 Februari 2011

Amerika, Segera Menjadi Negara Dunia Ketiga?

Amerika Serikat berada di ambang pintu untuk segera menjadi sebuah negara Dunia Ketiga, seiring negara itu masih berjuang menggelepar-gelepar karena utang besar-besaran, pengangguran yang meloncat tajam dan ekonomi yang terus memburuk.

Beberapa tanda-tanda peringatan itu sudah muncul dalam beberapa tahun belakangan ini. Tanda-tanda yang mungkin menunjukkan kejatuhan fantastis Amerika dari sebuah negara Dunia Pertama menjadi negara Dunia Ketiga, termasuk meningkatnya pengangguran dan kemiskinan.

Menurut Spiegel Online, Amerika Serikat baru-baru ini dihadapkan dengan sebuah fenomena baru yang disebut "negara yang baru miskin."

Di Ventura California—sebuah kota resor yang mewah—sekitar 20 persen dari penduduknya berisiko menjadi tunawisma alias tidak lagi punya rumah.

Menurut Kapten William Finley, kepala cabang lokal dari Salvation Army, orang-orang yang dulunya kaya, yang telah kehilangan rumah mereka, kini terpaksa tidur di mobil mahal mereka yang diparkir di sudut-sudut kota.

Lebih jauh lagi dia menambahkan bahwa dalam bulan-bulan terakhir ini, jumlah orang yang mengambil program makanan bebas, meningkat menjadi dua kali lipat. Banyak dari mereka yang mengendarai BMW ternyata terpaksa menerima makanan gratis, tambahnya. Sinyal lain yang menandai runtuhnya kebesaran Amerika adalah hilangnya rakyat kelas menengah.

Selama beberapa tahun terakhir ini, kesenjangan antara orang kaya dan miskin meningkat dengan kecepatan yang sangat mengejutkan, dan secara sistematis telah menghapus keberadaan kelas menengah dari Amerika.

Ketidaksetaraan pendapatan di negara Paman Sam juga telah mencapai tahap di mana hanya satu persen saja dari rakyat Amerika sendiri yang menikmati total kekayaan negara. Itu berarti bahwa jika sebuah CEO (Chief Executive Officer) rata-rata menerima 30 kali lebih banyak sebagai pekerja biasa di tahun 1950, hari ini ia menerima bayaran sebanyak 300 kali lipat.

Sementara itu, dalam laporan tahunannya saat ini, Departemen Pertanian AS menekankan bahwa sekitar 50 juta orang Amerika tidak mampu membayar makanan yang cukup di tahun 2009. Tidak cukup makanan berarti berpengaruh untuk tetap sehat. Laporan itu juga menyebutkan bahwa satu dari delapan orang Amerika dewasa dan satu dari empat anak-anak sekarang hidup bergantung pada kupon makanan dari pemerintah. Ini adalah angka yang luar biasa bagi sebuah negara terkaya di dunia, demikian Spiegel. Sejauh ini, politisi Amerika sendiri dinilai telah gagal untuk mengentaskan krisis yang semakin hari semakin berkembang.

Penerima Nobel bidang Ekonomi, Paul Krugman menulis pada bulan lalu bahwa "Cahaya akan menjauh dari seluruh Amerika." Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa banyak warga Amerika tidak bisa lagi menghabiskan uang karena mereka tidak memiliki tabungan.

Rumah mereka telah kehilangan separuh dari nilainya; mereka menghasilkan uang kurang dari sebelumnya atau mereka sedang menganggur. Hal ini pada gilirannya mengurangi atau menghilangkan kemampuan mereka untuk membayar pajak.

Akibatnya, banyak negara bagian dan pemerintah daerah menghadapi defisit anggaran yang sangat besar. Di Hawaii, beberapa sekolah ditutup di hari Jumat untuk menghemat uang negara. Sebuah desa di Georgia telah menghilangkan semua layanan bis umum dan di Colorado Springs, sebuah kota yang berpenduduk 380.000 orang, sepertiga dari lampu jalannya telah dimatikan untuk menghemat listrik

Bahkan, Amerika Serikat, yang saat ini tenggelam dalam krisis utang besar di atas 90% dari PDB (Produk Domestik Bruto), terancam oleh Zaman Es sosial yang lebih parah daripada apa pun yang negara itu pernah alami sejak era The Great Depression.

Inilah sebabnya mengapa bulan lalu, seorang kolumnis online terkemuka, Arianna Huffington, mengeluarkan peringatan hampir apokaliptik bahwa "Amerika sedang berada dalam bahaya besar; menjadi sebuah negara Dunia Ketiga." (sa/presstv)

Rabu, 02 Februari 2011

Uang, Inflasi dan Kebijakan Pemerintah di Bidang Keuangan

A. UANG

Uang memiliki peranan penting dalam menentukan kegiatan ekonomi masyarakat suatu negara. Sudah sejak lama para ahli ekonomi sepakat bahwa uang bisa berakibat baik bagi perekonomian, tetapi uang kadang-kadang juga bisa berakibat buruk bagi perekonomian, dan para ahli ekonom juga sepakat bahwa uang yang tersedia dalam perekonomian sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kesetabilan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Uang adalah benda yang disetujui oleh masyarakat umum sebagai alat perantara tukar menukar dalam perdagangan.

Fungsi uang dalam perekonomian yaitu ;

1. sebagai alat pertukaran

2. sebagai pengukur nilai

3. sebagai perhitungan dan akuntansi

4. sebagai penyimpan nilai

5. sebagai instrumen term of payment

Motif orang menyimpan uang adalah;

1. motif transaksi

2. motif berjaga-jaga

3. motif spekulasi

Penggunaan uang memungkinkan roda perekonomian berjalan lancar. Hal ini terjadi karena perekonomian menghasilkan produk lebih banyak dan mengurangi waktu yang digunakan oleh para penjual dan pembeli dalam mengatur perekonomian dan transaksi.
Para ekonomi klasik pada masa lalu berpendapat bahwa uang terbuat dari logam, emas, perak dan uang juga dapat pula berupa lembaran - lembaran kertas yang merupakan ;

1. Pernyataan atau perjanjian kesediaan membayar sejumlah emas atau perak atas permintan pada waktu yang ditentukan.

2. Surat sertifikat yang menyatakan uang logam disimpan di bank dan dapat diambil dengan menunjukan sertifikat.

3. Surat sertifikat gudang berarti pemegang surat memiliki barang yang ada di gudang bernilai jumlah uang tertentu.

Teori Irving Fisher dilatar belakangi oleh pandangan para ekonom sebelumnya bahwa semakin banyak jumlah uang yang beredar, harga semakin tinggi harga akan semakin rendah jika jumlah uang semakin sedikit, ketidakmampuan orang-orang mengatasi inflasi disebabkan oleh belum dapat menerjemahkan uang itu sendiri.
Irving Fisher menerjemahkan uang sebagai segala sesuatu yang digunakan sebagai alat transaksi seperti uang logam (emas dan perak) dan semua jenis kertas yang dapat digunakan dalam transaksi. Transaksi yang dimaksud adalah pertukaran barang / jasa dan arus uang, jadi jika arus uang dan barang sesuai harga akan stabil dengan asumsi jumlah uang yang beredar tetap.

Kesimpulan dari Irving Fisher dan Alfred Marshall bahwa semakin sedikit kebiasaan masyarakat memegang uang, akan semakin cepat laju perederan uang dan sebaliknya kesimpulan tersebut sesuai dengan kenayataan saat ini bahwa peredaran uang sangat cepat karena masyarakat saat ini sangat jarang untuk uang yang lama. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang sangat cepat membelanjakan uangnya dengan barang atau jasa. Dengan demikian percepatan tersebut akan semakin meningkatkan produksi barang atau jasa dalam perekonomian yang sesuai dengan jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang juga didukung oleh masyarakat yang banyak menyimpan uang di Bank dan mengganti uang untuk transaksi dengan cara mengambil uang secukupnya di ATM atau cukup menunjukan kartu ATM, Kartu Kredit, dan alat transaksi produk perbankan lainnya. Pada umumnya, dinegara berkembang yang mengalami defisit neraca pembayaran, pemerintah akan mengambil kebijakan menambah uang beredar dengan mencetak uang untuk membiayai operasional pemerintahan dan proyek-proyek pemerintah. Pengambilan kebijakan seperti itu dimungkinkan karena uang yang beredar saat ini tidak terlalu di back up dengan jalan emas (tetapi seharusnya di back up dengan sejumlah devisa yang diterima oleh negara tersebut akibat surplus neraca pembayaran).

B. INFLASI

Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga umum barang dan jasa secara terus menerus akibat dari tidak ada keseimbangan arus barang dan arus uang. Suatu negara yang mengalami inflasi memiliki ciri - ciri sebagai berikut :

1. harga - harga barang pada umumnya dalam keadaan naik terus menerus

2. jalan uang yang beredar melebihi kebutuhan

3. jalan barang relatif sedikit

4. nilai uang (daya beli uang) turun

Pencegahan inflasi telah lama menjadi salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan ekonomi makro pemerintahan dan bank sentral dinegara manapun. Hal ini disebabkan inflasi dianggap sebagai suatu yang tidak diinginkan dan inflasi memberi pengaruh yang tidak baik terhadap distribusi pendapatan (masyarakat berpendapat rendah akan menderita), kegiatan pinjam meminjam (pemberi pinjaman beruntung, peminjam merugi), spekulasi dan persaingan dalam perdagangan internasional. Negara berkembang yang mengalami defisit nerca perdagangan dan menganut APBN defisit, biasanya melakukan penambahan dengan mencetak uang untuk membiayai pengeluaran pemerintah. Pengeluaran pemerintah dengan pencetakan uang uang akan berdampak inflasi apabila pencetakan uang akan berdampak inflasi apabila penctakan uang tanpa diimbangi kenaikan pendapatan nasional (GNP). Kenaikan harga (inflasi) itu tidak terjadi secara mendadak / langsung dirasakan pada tahun pencetakan tahun tersebut, tetapi akan terasa setelah beberapa tahun (di Indonesia dampak inflasi dirasakan setelah 2 - 3 tahun) dari tahun saat terjadi penambahan uang dengan pencetakan uang baru fenomena ini sesuai dengan teori kuantitas Irving Fisher. Jadi dapat dikatakan bahwa teori kuantitas uang ini merupakan fondasi dari teori - teori ekonomi (moneter) saat ini. Fenomena inflasi di Indonesia yang sesuai dengan pandangan keynes adalah inflasi yang terjadi akibat kenaikan gaji pegawai negeri. Jika Pemerintah Indonesia mengumumkan gaji pegawai negeri, pemerintah menambah pengeluaran rutinnya. Kenaikan gaji tersebut biasanya akan diikuti kenaikan harga - harga bahan pokok seperti beras, dan minyak goreng. Kenaikan harga barang - barang lain menyebabkan pengusaha swasta menaikan investasi karena ada keuntungan akibat harga tersebut. Kenaikan harga bahan pokok yang diikuti kenaikan harga barang - barang lainnya menyebabkan tuntutan karyawan dan buruh untuk menaikan upahnya menyesuaikan kenaikan harga bahan pokok dan barang - barang lainnya. Namun kenyataannya, tuntutan karyawan dan buruh seperti ini jarang sekali dapat direkomendasi / dipenuhi karena posisi tawar yang rendah.

Parah tidaknya inflasi sebenarnya bersifat relatif, karena ukuran berat / ringan itu bergantung pada kekuatan masyarakat atau negara yang mengalami inflasi. Pengaruh positif inflasi terjadi apabila inflasi masih dibawah persentase tingkat bunga kredit yang berlaku bagi negara maju, inflasi seperti ini akan mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan. Hal ini terjadi karena entrepeneur dinegara maju dapat memanfaatkan kenaikan harga untuk berinvestasi, memproduksi, dan menjual barang / jasa.

Inflasi dan deflasi hanya terjadi apabila :

1. kapasitas produksi tinggi

2. pengguanaan faktor - faktor produksi sudah maksimal

3. tingkat pengangguran rendah ( nol ) / full employ ment.

C. KEBIJAKAN MONETER

Kebijakan moneter adalah suatu kebijakan yang diambil oleh pemerintah (Bank Sentral) untuk menambah dan mengurangi jumlah uang yang beredar. Sejak tahun 1945, kebijakan moneter hanya digunakan sebagai kebijakan ekonomi untuk mencapai stabilitaas ekonomi jangka pendek. Adapun kebijakan fiskal digunakan dalam pengendalian ekonomi jangka panjang. Namun pada saat ini kebijakan moneter merupakan kebijakan utama yang dipergunakan untuk pengendalian ekonomi jangka pendek dan jangka panjang. Untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar, pemerintah dapat melakukan kebijakan uang ketat dan kebijakan uang longgar.

1. Tight Money Policy, yaitu kebijakan Bank Sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara :

a. Menaikan suku bunga

b. Menjual surat berharga

c. Menaikan cadangan kas

d. Membatasi pemberian kredit

2. Easy Money Policy, yaitu kebijakan yang dilakukan oleh Bank Sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar dengan cara :

a. Menurunkan tungkat suku bunga

b. Membeli surat-surat berharga

c. Menurunkan cadangan kas

d. Memberikan kredit longgar

Jadi cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi inflasi adalah melalui kebijakan uang kertas, kebijakan fiskal, kebijakan produksi, kebijakan perdagangan internasional dan kebijakan harga.

Macam-macam kebijakan moneter yaitu politik diskonto, politik pasar terbuka, kebijakan Cadangan Kas, kebijakan Sanering dan kebijakan Devaluasi Tertra Revolusi.