Powered By Blogger

Sabtu, 16 April 2011

I Miss You Both

Tak mudah menyingkirkan rasa kecewa. Midtest manajemen investasi bikin rasa ini makin down saja. Sulit. Seharusnya bisa mengerjakan dengan lebih baik. Tapi kalau mengingat itu seperti terpenjara pada perasaan sendiri. Harus disudahi dengan mengikhlaskannya. Saat ini ingin mengingat yang happy-happy saja.
Beberapa minggu yang lalu aku mengikuti  training yang juga diikuti peserta dari penjuru tanah air. Yang hadir ratusan orang. Aku datang sendiri saja, ngga ada teman. Pede saja. Karena aku hadir di sana niatnya bukan cari teman, tapi cari ilmu. Alhamdulillah, Allah swt memberikan aku lebih dari itu.
Aku diset sekamar dengan dua peserta lainnya. Namanya Ibu Romo dan Ibu Mei. Ibu Romo berasal dari Medan, sementara Ibu Mei dari Pekanbaru. Beliau berdua lebih senior dari aku dilihat dari sisi usia. Rasanya agak kikuk saja tiba-tiba harus sekamar dengan orang yang baru pertama kali ketemu. Alhamdulillah mereka welcome dan ternyata asyik-asyik.
Materi demi materi disampaikan... Sampai tiba materi menjelang senja ditutup dengan muhasabah. Mungkin senja itu adalah senja yang tersyahdu dan terindah sepanjang hidupku dan karena rahmat dari Allah swt sajalah hati kami semua berpadu. Sulit untuk menuliskan apa yang kurasa dan kami rasa saat itu. Indah nian. Serasa Allah swt tak berjarak. Dekat.. dan amat sangat dekat. Saat kutulis ini sekarang pun menggenang kembali air mata membayangkan keindahan momen itu. Ada kerinduan yang sangat untuk mengulangnya kembali. Ajaibnya setelah momen itu aku merasa sudah berkawan lama saja dengan Ibu Romo dan Ibu Mei. Padahal baru hari itu aku bertemu beliau berdua. Tak pernah ada komunikasi sama sekali sebelumnya. Mungkin inilah yang namanya the real brotherhood. Rasa ini mahal harganya karena tak bisa datang tiba-tiba tanpa kita menyengajakannya.
Dan rasa seperti itu menghidupkan dan lebih mewarnai hari-hariku sesudahnya. Benar bahwa tiap hari kita melalui pagi yang sama, tapi memaknai sebuah pagi di hari yang baru butuh mindset yang beda dari yang biasa, butuh energi yang beda dari yang biasa, butuh kecintaan yang beda dari biasa. Ya.. cinta. Cinta meringankan segala yang berat. Memudahkan segala yang sulit. Menjernihkan segala yang keruh. Melapangkan segala yang sempit. Menerangkan segala yang gelap. Menenangkan segala yang merisaukan. Sekaligus menghadirkan keindahan dan berjuta senyuman. Dengan cinta semestinya bisa selesai semua persoalan kehidupan. Cinta yang setulus hati tak akan datang dengan sendirinya tapi kehadirannya harus diupayakan sungguh-sungguh oleh seorang hamba kepada Dzat yang melimpahinya dengan kecintaan karena cinta yang hakiki hanya bisa lahir semata-mata karena rahmatNya. Dan menjadi beruntunglah orang-orang yang di hatinya dipenuhi rasa cinta.. ia ibarat berlian yang kilaunya mampu menjadi cahaya bagi sekelilingnya...

*For Ibu Romo and Ibu Mei, with my full of love from the deepest of my heart... I miss u both.. See u soon, Insya Allah...

Tidak ada komentar: