Powered By Blogger

Kamis, 25 November 2010

Cita-cita vs Realita

Amat merepotkannya memiliki anak yang masih balita. Selain hampir semua kebutuhannya selalu masih dilayani, terutama olehku sebagai ibunya -karena sejak ia lahir aku sendirilah yang mengurusnya, maka pasti ia sangat "bunda minded", semua kalau bisa dipenuhi dan dilayani olehku. Belum lagi sifat cari perhatiannya..hhh... kalau tidak banyak persediaan sabar pasti selalu terkalahkan dengan sifat kekanakannya itu. Sepanjang hari akfitifitasnya menuntut perhatian orang-orang terdekatnya. Bila kita lalai memberinya applaus atau kata "duuh, pinternya.." atau "waaah.. hebat yaa..." tanggung sendiri deh konsekuensinya. Pasti dia akan bertingkah lebih heboh dan lebih "menggetarkan" lagi.
Padahal aku masih punya kewajiban-kewajiban yang harus kulakukan. Termasuk mempersiapkan materi untuk bahan penelitianku. Bagaimana bisa dengan tenang dan konsentrasi membaca dan mempersiapkan segala sesuatunya kalau kerap kali "gangguan-gangguan" itu akrab bersamaku. Ternyata tahap-tahap menantang untuk maju ke langkah berikutnya alangkah membutuhkan energi dan perhatian yang besar. Sedang menjaga fokus tidaklah mudah. Walau demikian aku tetap berusaha menjaga semangatku untuk cita-cita yang lebih besar. Amiin. Insya Allah.