Powered By Blogger

Senin, 28 Februari 2011

MENUMBUHKAN ENTREPRENEURSHIP, MENGGERAKKAN SEKTOR RIIL

Wirausaha Sebagai Wasilah dalam mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Hadits yang sangat populer selama bulan puasa adalah sabda Rasulullah saw. yang berbunyi,
"Barangsiapa memberi makanan kepada orang yang berbuka puasa, ia akan mendapat pahala orang yang berpuasa, tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa."
(Hadits Riwayat Ahmad 4/144,115,116, 5/192 Tirmidzi 804, Ibnu Majah 1746, Ibnu Hiban, dishahihkan oleh Tirmidzi)


Sayangnya kebanyakan kita memahami dan mengamalkan hadits ini secara tekstual semata,'memberi makan orang berbuka puasa' tanpa berusaha memahami pesan mulia yang terkandung di dalamnya. Tentu saja sangat baik kita beramai-ramai memberi makanan berbuka puasa di masjid-masjid, di panti-panti dan di masyarakat sekitarnya. Namun, ini saja tidak cukup. Perintah memberi makan ini berlaku sepanjang waktu baik selama bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan.
Urusan memberi makan ini, "latihan" untuk memberi makan orang lain untuk berbuka puasa seyogyanya mendorong kita untuk "memberi makan" orang lain pula di luar bulan Ramadhan. Memberi makanan berbuka puasa di bulan Ramadhan saja tidak membebaskan kita untuk (terus-menerus) memberi makan orang miskin.
Cara yang efektif, kontinu dan elegan untuk "memberi makan" orang lain ini adalah dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Bayangkan kalau kita bisa mempunyai usaha kecil saja dengan 10 orang karyawan misalnya. Masing-masing karyawan ini memiliki pasangan (suami/istri) - dan masing-masing punya tiga anak - maka sudah 50 orang yang terbantu untuk makan dan kebutuhan lainnya sepanjang tahun, termasuk juga selama bulan Ramadhan tentu saja! Kalau 10 orang bisa melakukan hal yang sama (menjadi entrepreneur) maka sudah 500 orang yang tercukupi pangan dan kebutuhan lainnya. Bagaimana bila yang muncul 1.000 orang dan seterusnya? Tentu tidak akan ada lagi kemiskinan yang menghantui umat ini.
Maka dari itu, menjadi wirausaha pun insya Allah bisa menjadi wasilah atau jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur'an,
"Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung." (al-Maa'idah:35)
Berjihad dalam arti perang melawan musuh-musuh Allah seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara kita di Palestina melawan penjajah Yahudi yang merampas dan mengusir mereka dari negerinya belum menjadi kesempatan kita saat ini. Maka dari itu, berjuang melawan kemiskinan yang diciptakan oleh musuh yang sama bisa menjadi pilihan kita untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Demikian, sebanyak-banyaknya kita lahirkan dari umat ini entrepreuner muslim yang Qowiyyun Amin sehingga insya Allah di akhirat kelak kita bisa menjadi orang-orang yang bertanya (al-Muddatsir: 39-42) dan bukan orang-orang yang ditanya (al-Muddatsir: 43-47).

sumber : dinar nomics

Tidak ada komentar: